Pagi itu, Kaia melangkah masuk ke gedung megah perusahaan pusat milik Zeff. Sepatu hak rendah yang dipakainya hampir tak bersuara di lantai marmer yang mengkilap. Namun, suasana di sekelilingnya terasa jauh lebih berat dibandingkan langkahnya. Para pegawai menatapnya dengan pandangan penuh rasa ingin tahu, bahkan beberapa bisikan mulai terdengar sejak dia melangkah melewati pintu utama. "Dia asisten baru, ya? Siapa dia?” "Kenapa Scott tiba-tiba digantikan? Apa yang terjadi? Ada yang bilang dia adalah pegawai di perusahaan cabang. Apakah dia sehebat itu hingga membuat Scott tersingkirkan?” "Siapa dia sebenarnya?" Kaia mencoba mengabaikan bisikan-bisikan itu. Dia sudah mempersiapkan mental untuk menghadapi hari yang panjang dan penuh tantangan. Zeff dan Kaia memang tak beran