“Dia sebenarnya ngapain sih? Kenapa mendadak jadi aneh begitu?” Gumam Melani pada dirinya sendiri. Melihat Reyhan kembali mengabaikannya pikir Melani dia bisa pulang sekarang. Gadis itu segera melangkah menuju ke arah pintu. Saat hampir menyentuh gagang pintu tiba-tiba dia mendengar celoteh Reyhan. “Kamu mau ke mana?! Apa kamu pura-pura tidak mendengar ucapanku tadi?!” Pertanyaan dari Reyhan dengan nada tidak menyenangkan tersebut sukses membuat Melani memutar tubuhnya. Melani segera berbalik dari belakang pintu kembali melangkah mendekat pada pria itu lalu duduk di sebelahnya. Melani menghela napas panjang beberapa kali, lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Melani mengepalkan kedua telapak tangannya, lalu bermain tinju di belakang punggung Reyhan. “Pria sinting! Menyebal