Windu keluar dari butik itu dan menenteng paper bag belanjaannya. Ia berjalan menuju toilet terdekat. Ada kemungkinan toilet itu adalah tempat Wibisono bang air kecil. Peraaan Windu mulai tak menentu. Ia menjadi taku seuatu terjadi pada Wibisono seperti yang Arga bilang tadi. Saat kaki Windu melangkah belok di persimpangan koridor. Ia melihat ke arah tembok di sisi toilet. a, seorang perempuan yang sama sekali tidak asing dalam pandangannya. Dia adalah Yasinta. Wanita dewasa, anggun, cantik, ayu dan tetap mempesona. Tubuhnya langsing sama seperti dulu pertama kali bertemu. Tetap modis dan bedanya sekarang tidak begitu glamur seperti dulu. Windu tetap berjalan menuju toilet dan mendekati Yasinta. ANehnya, kenapa Yasinta berada di samping toilet pria? Apa Yasinta sedang menunggu kekasihn