"Farah ... aku tidak pantas untuk kamu cintai, aku terlalu tua untukmu, aku sudah sering menyakiti hatimu, aku ...." "Pantas tidak pantas, yang pasti Allah sudah memberikan Mas sebagai jodohku, sebagai takdirku, aku tidak ingin mengelak, aku tidak akan lari. Aku terima, anugerah perasaan cinta yang DIA tumbuhkan, di dalam hatiku untuk Mas. Jika DIA juga menumbuhkan perasaan yang sama di dalam hati Mas, kenapa tidak kita pupuk bersama perasaan cinta kita, agar tumbuh subur, berkembang dan berbuah. Memberikan manfaat bagi orang lain, terutama bagi anak-anak kita." Farah mendongakan wajah, menatap wajah Faiz, namun tanpa melepaskan pelukannya. Faiz sungguh tidak menyangka, ucapan seperti itu bisa ke luar dari mulut Farah, yang usianya jauh dibawahnya. Selama ini, ia memang tidak memberikan