Qian Qian tidak mau memikirkan hal ini terlalu keras, fokusnya di masa depan hanya untuk menemukan lotus yang bisa menyembuhkan kaisar Xian. Tapi begitu Qiao Na menutup telponnya, rasa penasaran Qian Qian tidak bisa ia tahan lagi. Jadi ia dengan hati-hati berkata, “Ayahmu?” “En. Dia jarang menelponku, tapi kali ini ia akan datang ke Beijing dalam rangka pameran ini. Jadi..yah begitulah.” Qiao Na berbicara dengan suara malas. “Jie, kalau boleh tau, apakah kau hanya memiliki Qi Yuan sebagai saudarimu? Apa kau tidak mempunyai saudara lagi?” Qian Qian tau jika pertanyaannya sudah kelewatan batas dan ia merasa tidak enak. Jadi sebelum Qiao Na menjawabnya, Qian Qian dengan gigih berkata, “Kau tidak perlu menjawabnya. Aku hanya bertanya secara sembarangan. Maafkan aku Jie, aku lancang…” “Tida