Mendengar ucapan Xiao Jingrui itu, Qian Qian langsung melompat dari pelukan pemuda yang telah mengakui perbuatannya itu. Wajah Qian Qian kini semerah delima, entah itu karena marah atau karena merasa malu. Gadis itu kemudian menutup matanya dan berkata dengan suara gemetaran, “Kau..lebih baik membiarkan aku kedinginan saja.” “Tentu saja itu tidak benar. Aku tidak akan membiarkan hal itu!” Jingrui dengan bangga menyuarakkan pendapatnya. Qian Qian tidak tau harus tertawa atau menangis, “Baiklah. Ini adalah keadaan darurat, aku harap kau tidak…” “Tentu saja tidak! Aku bersumpah kalau aku tidak melihat apa-apa. Ini semua aku lakukan demi dirimu, jangan berpikiran kotor tentangku.!” Takut jika dirinya yang suci dan dingin akan mendapat cap ‘pria kurang ajar’ oleh perempuan yang disukainya, J