Qian Qian sedang duduk dengan tenang di ruang tamu, punggungnya membelakangi jendela kaca besar yang memperlihatkan pemandangan indah kota Beijing. Seolah tidak mau jika caha matahari menembus matanya, Qian Qian sudah sepenuhnya memberikan punggungnya pada matahari.
Wusan baru saja keluar dari kamarnya, ia masih dalam keadaan linglung. Saat melihat Qian Qian yang bahkan tidak menyapanya, Wusan merasa sedikit kecewa. Tapi ia segera mendekat dan duduk di samping Chen Qian Qian, di saat itulah Wusan menyadari jika Qian Qian tengah memegang sebuah benda. Itu adalah ponsel yang kemarin dibelikan oleh Jingrui padanya.
Wusan melirik Qian Qian, “Wah, kau bahkan sekarang punya ponsel. Sepertinya aku salah menilaimu, aku kira kau miskin tapi…”
Chen Qian Qian melambai-lambaikan tangannya seperti
