"Qian Qian…" Qiao Na akhirnya sadar dari lamunannya. Ia kemudian melangkah maju untuk mendekati adik tirinya itu.
'Chen Qian Qian' yang tengah duduk sembari menatap kakaknya itu akhirnya tersenyum, "Jiejie..Qiao Na Jiejie.."
Mata Qiao Na membelalak, ia akhirnya bisa mendengar suara adik tirinya setelah sekian lama. Qiao Na tidak bisa tidak berlari untuk kemudian memeluk tubuh adiknya itu.
"Kau benar-benar sadar. Qian Qian, jiejie benar-benar merindukanmu. Maafkan jiejie karena terlambat membantumu." Qiao Na terisak ketika ia memeluk adiknya.
'Chen Qian Qian' juga tidak bisa menahan luapan emosi yang kini tengah menguasai hatinya. Air mata menetes membasahi bahu Qiao Na saat dagu gadis itu menempel pada bahu kakaknya, "Tidak, ini semua bukan salah Jiejie. Aku..aku tau jiejie tidak perna
