"Nggak usah terlalu di pikirin." ujar Sadam mengusap punggung Ratu. Ratu melipat kakinya dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Sekarang dia sedang di apit oleh Sadam dan Erwin. Sedari tadi Ratu tidak berhenti menangis karena ada orang lain yang sekarang mengetahui masa lalunya. "Udah dong, mata Lo udah sembab banget. Kalau nanti pulang terus bokap sama Om Lo tau, bisa-bisa kita yang di salahi." Erwin kapok mendapat omelan dari Paman Ratu. Yang salah itu Ratu tapi entah kenapa mereka berdua yang di salahkan. Seharian mereka berdua mendapat omelan, belum lagi dari Tante Ratu, sudah mereka hanya bisa diam mendengarkan. Yang punya salah cuman ketawa ketawa nggak jelas. Itu peristiwa waktu mereka mendaki ke gunung dan Ratu tertinggal. Mereka semua yang naik ke gunung panik, takut