"Sultan kita perlu bicara." Sultan, Alena, Ratu, Ello, Rizki, Faris, dan Vino mendongak secara bersamaan saat Guntur mendatangi kantin IPS. "Punya nyali juga Lo dateng ke Kantin IPS." ujar Faris. Guntur tidak menggubris. Dia harus berbicara secara langsung dengan Sultan. Guntur bahkan harus merendahkan harga dirinya untuk datang ke kantin IPS demi kenyamanan semua orang. Guntur tahu Sultan pemilik sekolah ini. Orang Tuanya hanya sebagai Donatur jadi memang sepantasnya mereka perlu membicarakan ini semua. Sultan menaiki salah satu alisnya, bingung. Tumben sekali Guntur mau menginjakan kakinya di kantin IPS. Kantin IPA dan IPS memang terpisah juga dan ada kantin untuk IPA dan IPS yang memang kehidupan mereka aman-aman saja. "Ada apa Guntur?" tanya Ratu. Ratu memang tidak memihak pa