Dua Puluh Dua

1080 Kata

Vhena duduk diam menatap langit dari balkon apartemennya, ia sudah kembali dan memilih menyendiri di sana dengan Daniel yang sudah mencoba membujuk Vhena untuk masuk ke dalam kamar. Ketika Daniel ingin menjelaskan, Vhena hanya mengangkat tangannya untuk pria itu diam tanpa perlu menjelaskan. Karena bagi Vhena bukan Daniel yang bermasalah, melainkan dirinya yang entah mengapa menjadi kesal tanpa sebab. "Sebenarnya apa yang sedang aku lakukan?" gumam Vhena dan Daniel yang setia menunggu hanya bisa diam duduk di dalam kamar. Vhena bangkit berdiri setelah menjernihkan kepalanya, seharusnya ia tidak emosi karena hal yang tidak penting. Seharusnya ia bisa berpikir jernih tanpa perlu membuat Daniel khawatir, entah mengapa sikapnya kekanak-kanakan seperti ini. "Wine, huh?" gumam Vhena yang baru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN