Angkasa membawa mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata menuju ke apartemennya Anita. Ia bahkan menerobos lampu merah dan hampir menabrak pengendara lainnya. Rasa cemas dan rasa takut tentang putri dan perempuan yang dicintainya membuat akal sehat itu seperti menguap. Ia harus segera menemukan putrinya dan membawa Anita bersamanya ke mana pun ia akan pergi.
Berhenti tepat di depan gedung apartemennya Anita, ia pun segera membuka pintu dan menemukan ANita tengah menangis memeluk baju putrinya. "Sayang ..." Angkas menarik sang kekasih dan memeluknya erat. "Bagaimana kejadiannya, kenapa putri kita bisa hilang?"
"Kumaira awalnya berada di kamarnya, namun tiba tiba hilang ketika aku pergi ke minimarket. Mbak Eli juga tertidur dia mengaku bahwa sangat mengantuk dan enggak tahu setelah itu
