"Mairaa mairaa ..." tepukan di bahunya terasa, membuat Kumaira perlahan membuka kedua matanya. Ia menemukan Tante Sinta sedang berada di bawah sofa yang ia tiduri. Tersenyum padanya dengan kedua matanya yang melihat Kumaira jenaka. "Kamu manggil manggil meo terus. Kangen ya ...." lah ... beliau ini malah menggoda, ketika Kumaira sedang panik setengah mati, karena sang sahabat pergi di bawa oleh asap putih itu. "tante ..." perlahan Kumaira menegakan diri dan menatap ke arah romeo yang masih saja tertidur. Gadis itu segera memeluk tante sonia dan menangis pelan di sana. Sonia hanya bisa terdiam seraya mengusap bahu nya. "Kamu mimpi ya?" tanya nya lembut. Kumaira mengangguk pelan, letih. Ini memang sudah hari ke dua minggu setelah romeo di pindahkan ke ruang tawat inap, dan laki laki itu

