"Temanmu itu sepertinya sedang frustrasi sekali, ya." Zidan masih saja menggenggam tangannya meski Kumaira sudah berkali kali melepaskan tangannya dari laki laki itu. Zidan merasa tidak memiliki kesalahan, karena Kumaira adalah miliknya. Gadis itu saat ini adalah kekasihnya, jadi sudah wajar jika ia ingin menggenggam tangan gadis itu seharian ini. Cintanya baru saja berkembang dan tepat sasaran. Karena kalau tidak, maka tidak akan, Kumaira "Aku enggak tahu. Dia memang selalu banyak saja masalah. itu salahnya sendiri, karena memiliki banya pacar. Dia sengaja membuat skandal untuk dirinya sendiri." Kumaira sejenak menghela napas dalam. "Tapi meski begitu, dia itu tetap lah sahabatmu." ujar Zidan. "Tentu saja karena dia sahabatku, kenapa aku sangat menyayangkan atas apa yang ia lakuka

