"Mas?" "Mas Alam?" Yang disebut namanya diam saja. Dengan gerakan pelan, Rana sentuh bahu lebar Alam yang masih telanjang, bagian bawahnya ditutup selimut. Sedangkan Rana bertumpu dengan lutut di kasur selepas tragedi ketahuan datang tamu bulanannya secara nggak sopan tadi, nggak ada pemberitahuan minimal sakit pinggang. Antara malu dan entahlah ... Alam jadi melihat Rana yang ternyata sedang dalam masa kotornya, bahkan Alam yang melihat noda kecokelatan itu lebih dulu daripada pemilik tubuhnya. Rana berkecamuk sekarang sampai bingung mau gimana, karena Alam Semesta tiba-tiba diam saja cosplay jadi prasasti. "Mas!" Salah apa Alam, tuh? Dosa besar apa yang sudah dia lupakan hingga Tuhan seakan murka memberikan pembalasan lewat bertubi-tubi kegagalan di saat pusaka keramat Alam bahkan