"Loh, apa ini, Wan?" Menoleh, Awan yang tengah melepas jaket pun bilang, "Itu brownies dari Ai, Ma." Meski belinya pakai uang Awan, tetapi buah tangannya disebut sebagai 'pemberian Ainara'. Yang orangnya sedang tersenyum kikuk sekarang. "Oalah ... makasih. Mama bawa ke dapur, ya." "I-iya, Ma." Agak kaku. Lidah Nara mulanya hendak menyebut dengan silabel 'Tan', tetapi dengan dorongan kuat akhirnya yang keluar adalah sebutan 'Ma'. "Kalo capek habis perjalanan, istirahat dulu di kamar nggak apa-apa, Wan. Ajak istrinya. Biar ngobrolnya nanti aja pas udah rehat," kata mama dari arah dapur. Yap. Awan baru saja tiba di kediaman ibu kandungnya. Membawa buah tangan serupa bolu dan brownies kenamaan di negerinya, hasil pilih Ainara, yang dibeli tadi saat di perjalanan. Awan pun kini duduk di s