Hari keberangkatan Guntur. "Kangen, Papi masih lama?" Buset. Baru juga mobil meninggalkan ibu kota, ibu sambungnya Awan, Guntur, dan Langit sudah menelepon Alam lagi saja. Untung mobil dikendarai oleh Pak Sopir. "Jangan bikin Papi jadi pengin putar arah dong, Mi. Kasihan Guntur." Di belakang kuda besi Alam, terdapat mobil putih milik Lian. Gunturnya ada di sana, menemani ibu kandung mereka. Sedang di sini, saat ini, Alam lagi pacaran bersama maminya Wala melalui sambungan nirkabel. "Masih di jalan, ya?" "Iya, nanti kalau sudah sampai, Papi telepon." "Ya udah, deh," kata Rana, lesu. Khawatir suaminya digondol sama perempuan lain bernama Lian. Huh! Alam terkekeh saja. "Sudah kepalang telepon, kan? Masa mau langsung dimatikan." "Mami, ya, Pi?" tanya Langit dari jok belakang. Alam dud