Extra Part 25: Kecemasan Tak Diundang

2377 Kata

Alam menyodokkan batang panjang miliknya dengan tempo yang sempurna hingga dalam sekali hentakkan lubang incarannya itu berhasil dia goalkan. Ah ... ini menyenangkan, dan Alam bangga memperlihatkan seberapa mumpuninya dia kepada Ranasya dalam sebuah permainan billiard. "Gimana?" Rana tepuk tangan. "Mas hebat!" Tapi, satu hal yang Rana pertanyakan ... kenapa Alam mengajaknya ke sini, ya? Tempat di mana billiard itu ada pada kawasan ibu kota bagian Selatan. Alam tersenyum. "Sudah lama saya pengin main ini." Dan setahu Rana, tempat seperti ini bukanya di jam malam, terus ... di film-film kebanyakan menunjukkan bahwa billiard adalah tempat yang agak meresahkan. Nuansanya beda. Minim pencahayaan karena memang akan beroperasi dengan lampu temaram, itu yang film tunjukkan. Tapi sekarang ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN