"Pi, sini." Saat itu ... waktu di mana Guntur mengajak bicara sang papi, empat mata, tepat di kamarnya. Hingga membuat Alam mau tak mau mengundur waktu bicaranya dengan Rana perihal alis, mata, dan bibir. Ingat, kan? Saat Langit menginap di rumah mamanya. "Guntur mau nanya." Oh ... Dia adalah copy paste-an Alam banget. Dari gaya bicaranya, dari cara pengamatannya, dan dari pembawaannya. Guntur duduk di ranjang miliknya, diikuti Alam di sebelahnya. "Boleh. Nanya apa?" Tatapan tajam Guntur selaras milik papinya. "Serius mau sama Kak Rana?" Langsung kepada intinya. Alam nggak kaget lagi. Bisa dikata, anak-anaknya itu jauh lebih dewasa ketimbang usia mereka. Langit dengan kejeniusannya, Awan dengan daya pikirnya, hingga Guntur dengan kehati-hatian analisanya. "Menurut Guntur gimana?