Part 54

1422 Kata

"Kangeeen ..." Yang langsung Guntur tutup mata Langit di sana, sedangkan Awan menutup matanya sendiri. Guntur sih melotot, menonton sang papi yang datang-datang melihat Kak Rana langsung dipeluknya. Secara nggak ada akhlak bahkan wajah papi ndusel-ndusel di ceruk leher mantan calon maminya. Yeah, mengingat ... Kak Rana mau mundur teratur dari posisinya itu. "P-Pak--!" "Kangen." Lirih sekali. Rana coba lepaskan dekap yang membelit tubuhnya, terkunci, sulit. Rana meringis kala tatapnya tak sengaja bersirobok dengan Guntur. Astagfirullah! "Anak-anak liat kita--" "Gak apa-apa, kan cuma peluk." "Bisa Bang Guntur singkirkan tangan ini? Papi kan cuma peluk, jadi Langit--" Oke. Terdengar oleh Alam, dia pun melepaskan rengkuhannya di Rana. Ah, lupa. Buntutnya sudah tiga, sekadar peluk di de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN