“Mau berangkat, Dek?” Pertanyaan itu membuatku menoleh. Mas Juna sedang mengambil air mineral kemasan yang tersedia di meja makan. Dia tampaknya belum lama bangun. Wajahnya memang agak basah, tetapi tidak seperti orang yang baru saja mandi. “Ya iyalah! Kan biasanya berangkat pagi.” “Sepagi ini?” “Mas ini emang enggak perhatian banget! Hampir tiap hari aku berangkatnya sepagi ini.” Saat ini baru pukul setengah enam kurang. Aku ada jadwal visit pagi, jadi harus berangkat lebih awal. Biasanya kulakukan antara pukul enam sampai pukul tujuh. Kami para anak koas harus melakukan pre-rounding lebih dulu agar lebih siap jika visit bersama konsulen. “Oh, iya? Kupikir kalau Mama bilang Risa udah berangkat tadi. Palingan belum lama sejak aku keluar. Aku beneran enggak ngerti kalau kamu berangkat