Sontak Jay tertawa terbahak-bahak hingga memegangi perutnya, dia tersenyum menang, karena menyadari tingkah aneh sang sopir di karenakan rasa cemburu yang menghampiri wanita cantik di hadapannya yang tengah terbengong melihat aksinya sedang terpingkal-pingkal. “Ohh, Jenni yang kamu maksud?” tanya Jay lagi memastikan, dengan polos Kanaya mengangguk. “Iya—sih. Dia emang istri…” Jay menggaruk kepalanya yang tak gatal sembari melirik wanita di sisinya dengan wajah yang telah berubah kecut. Dasar playboy! Di depan istri aja berani maen ama cewek laen! Ada anak. Dasar tega! Gerutu Kanaya kesal dengan wajah masam. “Dia emang istri sih, tapi istri tukang kebun gue di rumah ini…” jawab Jay lagi, tak di sangka Kanaya tak mendengar kalimatnya dengan jelas, justru langsung menyahut dengan fronta

