"MAU ke mana kamu?" Wijaya terkejut saat melihat Lion menyeret koper menuju pintu utama. Dia pun mendekati putra bungsunya itu sebelum suaranya tak lagi didengar oleh anaknya itu. Wijaya ingat betul, dia memanggil Lion kemari karena ingin anak bungsunya itu membantu Aksa mengurus perusahaan yang nyaris gulung tikar. Dengan bantuan Lion, Wijaya berharap semuanya akan kembali normal. Namun, tiba-tiba saja Lion sudah membawa kopernya dan hendak meninggalkan rumah ini lagi. Ia bisa berasumsi jika Lion dan Aksa sudah berbicara tentang masalah itu. Namun, dia tidak percaya jika Lion menolak membantu. Apa anaknya itu sudah gila? Jika perusahaan besar Abraham gulung tikar, maka semua yang sedang ia gunakan akan ikut disita juga? Jelas Lion akan menolong dengan sekuat tenaga, karena anak manja