"ADA apa?" tanya Lion begitu sampai di lokasi Caitlyn. Wanita itu harusnya sedang bekerja, tapi bisa melihatnya bersantai di kamar hotelnya, pasti pekerjaannya tidak terlalu banyak karena sampai bisa dibawa pulang. Caitlyn memang tinggal di hotel alih-alih membeli apartemen. Toh, hotel yang mereka tempati sekarang adalah milik Lion yang kini masih dia pegang juga, jadi tidak ada salahnya, begitu pendapatnya. "Lo tahu, siapa calon istri kakak lo?" Lion mendelik. "Gue, kan, udah bilang, gue nggak peduli dia mau nikah sama siapa. Mau sama monyet, kambing, apa kuda, gue nggak peduli sama calon istrinya." Caitlyn mendengkus. "Undangannya baru sampai." Dia melempar undangan itu pada keponakan kesayangannya yang duduk di sofa. "Coba lo baca baik-baik siapa nama mempelainya." Lion mengernyit