Malam harinya, Arina dan Ady harus menghadiri undangan pesta ulang tahun perusahaan sahabatnya. Awalnya, mereka akan mengajak Malika dan Nadhief. Ady berencana ingin mengenalkan menantunya pada kolega bisnisnya. Namun, rencananya harus batal karena kondisi putri kesayangannya yang sedang sakit. Keduanya berangkat ke pesta setelah mampir ke rumah sakit, membawakan makan malam dan baju ganti untuk Nadhief. “Sayang, mau buah?” “Ngak usah, Abang. Perutnya sudah kenyang, tadi makan malamnya banyak banget.” “Biar cepat sembuh,” jawab Nadhief dengan mengelus kepala istrinya. “Terima kasih, Abang.” Nadhief mengangkat sebelah alisnya, saat mendengar ucapan terima kasih dari istrinya. “Buat apa?” “Abang sudah mau sabar merawat, Malika. Pasti tadi pagi Abang kesusahan buat nenangin saat Lika n

