"Sayang, kenapa diam sejak tadi? Abang sudah meminta maaf soal sambal tadi siang." Malika masih diam saja, dia mengabaikan suaminya yang sedang menempel padanya bak lintah. Dia masih kesal dengan kelakuan Nadhief tadi siang. Sudah tahu jika istrinya sedang tidak boleh memakan sambal, malah sengaja mengarahkan kamera ke arah piring makan siangnya. "Sayang, istri cantiknya Abang. Ngak boleh ngambek terlalu lama," rayu Nadhief lagi. "Abang ngapain sih cium-cium terus!" omel Malika. “Kangen sama istri, seharian ngak bertemu.” “Alah alasan, ngak percaya tuh Lika.” Saat Malika akan turun dari ranjang Nadhief melingkarkan kedua tangan pada perutnya. Membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali. Pengantin baru yang seharusnya masih hangat-hangatnya bermesraan, kini justru salah satu dari mere

