POV Adi “Baik-baik ya, Sayang. Nurut sama apa kata Papa, Aki dan Nini, ya. Mama akan pulang lusa,” pesan Anyelir melalui sambungan video call. “Iya, Mama. Mama hati-hati ya, di sana,” sahut Reza dengan ceria. “Mama, hati-hati.” Lathif mengimbuhi. Lathif mengembalikan ponsel milikku begitu video call berakhir. Entah mengapa, wajah bocah ini terlihat murung, berbeda dengan sang adik yang nampak ceria setelah berbincang dengan mama mereka. Bahkan Reza kini sudah kembali mewarnai. “Lathif kenapa, Nak?” tanyaku pelan. Lathif menggeleng pelan. “Kapan kita bisa jalan-jalan bareng lagi ya, Pa, kaya dulu?” tanyanya kemudian. “Maksudnya bagaimana?” “Lathif kepengin jalan-jalan bareng sama papa dan mama lagi. Pengin kaya dulu. Teman-teman Lathif kalau jalan-jalan sama orang tua lengkap, ngg