Episode 23: Bicara

1965 Kata

Semakin yakin dengan perasaan, akhirnya ku mantapkan hati untuk bicara. Kesalahan ini tidak boleh dibiarkan hingga berlarut-larut lamanya. Perasaanku pada kak Vino sudah berubah. Tak lagi sama. Menikmati makan siang, Mataku menatap kak Vino, tapi telinga mendengarkan obrolan mereka di sebelah sana. "Ku dengar pak Gabrian ambil cuti lagi seminggu ke depan." "Iya. Ada yang bilang pak Gabrian mau tanda tangan kontrak dengan perusahaan luar. Tapi ada juga yang bilang kalau pak Gabrian mau menjemput pacarnya." What? Pacar? Diam-diam aku semakin tertarik mendengarkan obrolan beberapa karyawan yang sedang asik makan. Makan di kantin kantor bersama kak Vino jadi pilihan setelah berdebat tentang waktu istirahat yang sebentar lagi akan selesai. "Bukannya pak Gabrian pacaran sama karyawan di bagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN