Andrean berlari turun kala mendengar teriakan Papanya yang sampai ke lantai atas. Pria itu menanyakan mengapa ada keributan kepada asisten rumah tangganya yang berada di ujung anak tangga. “Papa sama Mama kenapa, Mbak?” “Berantem soal Mas Andre kayaknya. Mbak tadi denger nama Mas dibawa-bawa.” “Kok bisa?!” “Mbak kurang tau, Mas.. Mbak ke belakang dulu. Takut kalau nanti ibu liat malah marah-marah.” Andrean melepaskan asisten rumah tangganya pergi. Kasihan juga kalau wanita yang bekerja di rumahnya menjadi sasaran kemarahan sang mama. Mamanya tergolong bar-bar ketika meluapkan kekesalan– Andrean tak yakin jika mereka masih bisa mempertahankan para pekerja jika Mamanya terus bersikap anarkis. Andrean kembali naik ke atas. Ia juga malas dijadikan tumbal. Ia percaya pasti ada alasan di