Benda Perkasa

1114 Kata

Tanpa merasa ragu atau bersalah sedikitpun, Owen duduk dengan posisi tegak bersandar di headboard kasur. Dia tak lagi gengsi memegang ponsel sang istri terang-terangan pagi ini. Entah apa yang merasukinya. Biasanya dai hanya membaca diam-diam atau mengntip siapa yang menghubungi. Tapi, kali ini dia langsung menjawabnya tanpa ragu, setelah mengetahui siapa yang menghubungi sang istri. ”Halo…Assalamualaikum, Bu…” sapa Owen dengan ramah. Sikapnya tiba-tiba berubah dari pria badboy yang br3ngsek menjadi anak baru masuk santri. ”Waalaikum salam…” jawab dari seberang. “Nak Owen…” seru suara di seberang terdengar sumringah. ”Iya, Bu. Jihan lagi mandi. Ibu mau ngobrol sama Jihan, kalau iya, biar Owen panggil, Bu…” ucap Owen dengan sopan dan suara yang lembut. Tutur bahasanya juga terdengar tert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN