Pelukan Hangat

2238 Kata

TOK! TOK! TOK! ”Astaga…beneran yang di katakan Dera…aku harus gimana?” Bisik Wawa dengan tangan bergetar, dia ketakutan, ada rasa sesal kenapa dia tidak mengikuti Dera. “Ra…andai aku ikut denganmu. Tapi, kalau aku ikut denganmu, sama aja aku menambah bebanmu. Dan aku gak mau menambah bebanmu, Ra. Makanya aku memilih tinggal, biarlah kita menghadapi nasib masing-masing…” bisik Wawa akhirnya bangkit, karena suara ketukan semakin kencang. ”Bismillah. Apapun yang terjadi denganku saat ini, adalah yang terbaik bagimu, Ya, Tuhan. Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana…” Seiring kalimatnya, Wawa bangkit dari duduknya dan meraih jaket untuk menutupi piyama tidurnya. Rambutnya sedikit acak-acakan, wajahnya lesu, matanya mulai cekung karena belakangan dirinya memang sulit tidur, karena merasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN