Tepat sebulan setelah kepergian Wawa dari rumah yan ditinggali Delon dan Helga. Terlihat gadis cantik itu duduk termenung di depan balkon kamar kost yang sudah dia bayar untuk tiga bulan. Dia menarik nafasnya pagi ini, karena kepalanya terasa pusing dan perutnya mual. “Hoek! Hoeekk!” Zahwa berlari ke dalam kamar mandi untuk muntah. Dan ini sudah entah ke berapa kalinya dia muntah sejak pagi. “Inikah peleburan dosaku?” Bisiknya, lalu dai mencuci wajahnya dan mengambil air minum hangat dari dispenser fasilitas kost. Karena merasa pusing di dalam kamar, Zahwa kembali ke balkon dan duduk menikmati air hangat dalam gelas yang dia bawa. Dia minum seteguk demi seteguk, tak lupa dia membaluri perutnya dengan minyak angin. “Apa sinar matahari mempengaruhi aku? Sampai aku merasa pusing dan mual ad

