Dalam langkah beberapa meter, sepasang suami istri tengah berbahagia. Tersenyum sembari memegang perut sang istri yang sudah membuncit. Sedangkan si wanita di seberang sana malah benci dengan kebahagiaan orang yang ada di hadapannya. Matanya membesar, ingin mengacaukan kebahagiaan itu. Tapi kalau saja dia melakukan kejahatan. Bukan hanya wanita itu yang akan menjadi korban. Tapi lelaki itu juga akan menjadi korban. Lili berdiri di depan rumah sakit usai dia tadi berpapasan dengan Renata dan juga Denis yang baru saja keluar dari rumah sakit. Pasti Renata sedang memeriksa kandungan. Apalagi kebahagiaan yang terlihat sangat terpampang. Wajah ceria dari sang saudara tiri terlihat sekali. Dan, Lili benci melihat itu. “Kamu mengambil sumber bahagiaku, Renata.” Lili berdiri sambil menyilangka