"Mbak Padma kenapa sih? Dari tadi Bibik perhatikan, kok mandar-mandir terus di pintu kamar kerja bapak." Bik Parni menegur Padma. Ia heran melihat majikannya mondar mandir seperti orang linglung. "Nggak apa-apa, Bik. Sebenarnya saya ingin berbicara dengan bapak. Tapi takutnya saya malah mengganggu." Padma mencari alasan. "Kayaknya nggak sih, Mbak. Kalau masih jam-jam segini, bapak paling cuma memeriksa berkas-berkas bon di toko hari ini. Ini Bibik disuruh bikin kopi." Bik Parni mengangkat nampan dengan secangkir kopi di atasnya. "Baiklah kalau begitu. Sini kopinya biar saya saja yang mengantar." Padma mengambil alih nampan dari tangan Bik Parni. "Yo, wes. Hati-hati mengangkatnya. Nanti tumpah." "Iya, Bik. Tenang saja." Padma menarik napas panjang dua kali sebelum mengetuk pintu. "Ya