Daniel terlihat berjalan keluar dari kamar yang ditempati Zevanya dengan wajah datar namun memiliki kesan amarah yang kuat. Semua orang yang melihatnya saat ini tentu saja menyadari bahwa mood majikan mereka itu sedang tidak baik, sehingga berusaha untuk tidak menyinggungnya. Ketika melihat Daniel yang sudah keluar dari kamar putrinya, Yuliana yang sedari tadi duduk menunggu di sofa ruang tengah langsung berdiri. Tanpa menunggu lama, ia segera melangkah menuju kamar Zevanya untuk melihat keadaannya. “Apa anda juga marah atas semua yang saya lakukan ini, seperti putri anda Agatha?” Yuliana yang baru saja akan melewati Daniel langsung menghentikan langkahnya begitu mendengar pertanyaan yang diajukan pria itu. Ia bisa merasakan keputusasaan dalam setiap kata yang keluar dari mulut Daniel