BAB 36

1117 Kata

Dian memandang Liam dari kejauhan. Kini laki-laki itu berjalan mendekatinya, karena acara telah selesai. Sebentar lagi laki-laki inilah akan meninggalkannya. Ia cukup kecewa karena si babon ini tidak menceritakan bahwa dirinya akan pulang ke New York. Liam mengerutkan dahi, memandang sang kekasih. Terlihat jelas mata bening itu begitu sendu, seakan ingin menangis "Sayang kamu kenapa?" Tanya Liam. "Kamu enggak ngasi tahu aku, kalau kamu mau pulang ke New York" Tanya Dian. Alis Liam terangkat, ia menarik nafas, "kita ngomongnya di atas aja ya, enggak enak di lihat orang, masih ada teman-teman mama yang belum pulang," ucap Liam. "Iya," Liam meraih jemari lentik itu dan di bawanya menuju lantai atas. Liam melirik Dian, ia tahu pasti sang mama yang membocorkan tentang kepergiaanya, kepada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN