Denis POV Aku melepaskan pelukanku pada tubuh Kanaya, saat mendengar teriakan dalam bahasa Italia, refleks aku berbalik dan menemukan Claudia yang sedang menatapku. Aku sungguh marah pada wanita ini, berani-beraninya dia datang ke apartemenku dan masuk begitu saja dan malah melontarkan deretan pertanyaan yang membuatku marah. " Bukankah kamu datang ke apartemenku juga untuk mengajakku balikan? Bukankah seperti itu Denis?" Aku menggertakkan gigi, siap mengusirnya keluar. Tapi sebelum sempat berbicara, Kanaya bangkit dari tempat duduknya dan memberi isyarat, "Maaf, aku kembali ke kamar dulu. Kalian lanjutkan saja." Aku berdiri di antara mereka, menatap Kanaya dengan lembut. "Jangan, tetap di sini. Wawancara kita belum selesai, kita masih harus membuat part clossing untuk wawancara kit