Pikiran Denis berkecamuk, di antara keinginan untuk mengungkapkan cintanya kepada Kanaya atau tetap bersabar, menunggu waktu yang tepat. Perasaan itu seperti permainan tarik tambang di dalam dirinya, di satu sisi, hatinya ingin maju, mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendam, namun di sisi lain, ada ketakutan yang menariknya mundur. Ketakutan bahwa jika dia terlalu cepat mengungkapkan cinta, Kanaya malah akan menjauh, seperti yang pernah diperingatkan oleh Om Edwin. Bayangan tulisan Kanaya terus menghantui pikirannya: "Aku tidak ingin pacaran, tidak ingin menikah, dan tidak ingin terlibat dalam cinta. Karena aku tahu, tidak ada pria dan keluarganya yang akan menerima diriku yang bisu ini. Jadi, lebih baik aku tidak berharap pada cinta itu sejak awal. Aku sudah memutuskan untuk hidu