Wajah Merona

1200 Kata

Karina tetap diam dalam pelukan Edwin, tubuhnya yang polos terasa rentan dan lemah di tengah kehangatan yang masih menyelimuti mereka. Helaan napasnya yang berat dan terputus-putus mencerminkan kekacauan yang berkecamuk di dalam hatinya. Karina tidak berani bergerak, seolah takut bahwa jika ia bergerak, seluruh kenyataan ini akan menghantamnya dengan keras. Selama 15 tahun, Karina hidup dalam benteng yang ia bangun sendiri, benteng yang melindunginya dari perasaan-perasaan yang bisa membuatnya goyah. Namun malam ini, semua pertahanan itu runtuh. Ketika Edwin dengan lembut mencium bibirnya, Karina merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan selama bertahun-tahun, perasaan bahwa ia tidak sendirian, bahwa ada seseorang yang mengerti luka-luka yang ia sembunyikan di balik senyumnya, sesera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN