Denis POV Malam ini adalah malam terakhirku di Milan. Besok malam, dengan penerbangan jam 9, aku akan terbang kembali ke Indonesia, meninggalkan kota ini untuk sementara dan meninggalkan Kanaya. Rasanya berat, meski aku tahu ini bukan perpisahan selamanya, tapi tetap saja ada yang menghimpit dadaku. Jadi malam ini, aku ingin membuat sesuatu yang spesial untuknya, sesuatu yang bisa kami kenang saat jarak memisahkan kami. Aku memutuskan untuk menyiapkan makan malam romantis di balkon apartemenku. Balkon yang biasanya hanya diterangi lampu biasa kini penuh kehangatan. Aku sudah menata semuanya dengan hati-hati, lilin panjang berwarna merah, yang berkedip lembut di atas meja, membentuk jejak cahaya yang memantul indah di gelas anggur yang sudah aku siapkan. Mawar merah segar tersusun rapi di