Hari-hari berlalu begitu sempurna untuk semua orang yang menikmatinya, Alisya memilih mengurung dirinya di dalam kontrakan kecil yang dulu pernah di tinggalinya sebelum menikah dengan Gerald. Surat panggilan dari pengadilan berdatangan silih berganti, Alisya hanya berniat untuk menerimanya, tak sekalipun berpikir untuk datang dan melihat laki-laki yang ia tinggalkan. Alisya ingat betul pertanyaan laki-laki itu yang terdengar berbisik pelan saat dirinya hendak pergi dari rumah itu, dan kalimat selalu menjadi mimpi buruk dalam malam-malam yang ia lewati dengan perasaan yang campur aduk, ada rasa tak tenang dan rindu, rindu pada semua orang yang ia sayangi dengan dalam. Hingga ketukan palu terakhir, Gerald tak memiliki kesempatan sekalipun untuk mengungkapkan rasa cintanya, Alisya tak pern