Setelah menyelesaikan semuanya akhirnya Gerald menghela nafasnya lega, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan saat ini dirinya tengah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata agar segera sampai rumah.
Kai memilih memejamkan matanya, melihat putranya yang sedari tadi melirik ke arah jam tangannya membuat Kai merasa geli sendiri, bahkan Kai sangat ingat bagaimana putranya menemui kliennya tadi, benar-benar tak ada akhlaknya, bahkan tadi Kai sudah pasrah jika kerja sama yang akan mereka bangun batal begitu saja.
Bagaimana tidak? Putranya sudah dengan berani mengganggu kesenangan kliennya, bahkan sangking semangatnya putranya itu sampai melacak keberadaan kliennya dan langsung mendatanginya.
Club malam, bahkan Kai sedikit ngilu saat melihat kerlap-kerlip lampu yang begitu menyilau
