Chapter 38

875 Kata

Bias cahaya menyilaukan, ataupun suara burung yang bersiul, berhasil menandakan bahwa hari mulai berganti siang. Berpijar cerah dan berhasil mengetuk kelopak mata cantik yang kini mulai terbangun dari tidur lelapnya. Aurora butuh beberapa kali mengerjapkan mata. Sebelum kedua matanya bisa membiasakan diri dengan sorotan cahaya panas matahari. Namun itu tidak bersalang lama. Karena sudah ada telapak tangan kekar yang kini sedang menghalangi penglihatannya. "Good morning babe." Oh, astaga! Aurora hampir saja terlonjak jatuh dari tempatnya sendiri ketika mendengar sapaan yang Darren berikan. Aurora pikir sikap Darren yang cukup berbeda semalam hanyalah sebuah bunga tidur yang muncul dalam otak sintingnya. Mengatakan pada Aurora bahwa itu tidak mungkin, bagaimana bisa seorang Darren jatuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN