Mulut Grace masih merancaukan serentetan penghuni kebun binatang ketika kakinya tiba di Mansion Darren. Langkahnya di buat terseret dan menghentak kasar, karena bagaimanapun Grace masih merasa kesal. Ada Pretty yang menyambutnya di depan pintu dengan senyuman hormat, dan syukurlah, setidaknya Grace masih mempunyai hati untuk tidak melampiaskan kekesalannya terhadap Darren kepada Pretty. "Apa si b******n itu ada?" tanya Grace memulai pembicaraan. Ada tawa sedikit geli yang di perlihatkan sudut bibir Pretty yang berkedut ketika mendengar pertanyaan Grace. Seperti sudah terbiasa, Pretty akan selalu tepat sasaran. "Apa Tuan Darren membuat Nona jengkel?" Grace seketika mendengus dengki, siap memuntahkan curhatan yang sebenarnya sudah tidak bisa tertampung baik di ujung lidahnya. "Kau ta