Darren tidak pernah mengerti segila apa ia sekarang. Berjalan penuh arogan di atas lantai perusahaan besar dengan berbagai pasang mata yang meliriknya penuh pemujaan. Sebenarnya Darren sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu. Setiap ia berkunjung ke tempat dari berbagai sudut dunia. Banyak sekali mata dan keriuhan mengelu-elukannya. Namun terkadang itu sangat menyebalkan. Dan tidak dipungkiri kedua langkah kakinya juga harus berjalan lebih cepat agar tubuhnya bisa segera tertelan di kotak lift untuk bersembunyi. Sangat merepotkan! Beberapa kali Darren mempertanyakan ingatan tajamnya terbuang ke mana. Kenapa ia bisa lupa dengan masker penutup wajah dan topi yang bisa menyamarkan indentitasnya. Oh, s**t! Mungkin paparazi akan membuat gosip baru lagi setelah ini. Bahkan skandal yang