Aurora terbangun dengan keadaan tubuh remuk redam. Menyipitkan kedua matanya dan melihat kamar sudah terang oleh sinar matahari yang menyorot kaca jendela kamarnya hingga masuk ke celah dalam. Aurora melirik jam yang menggantung di dinding sebelah kanan. Pukul tujuh kurang lima belas menit. Aurora segera mengeratkan selimut sampai sebatas d**a lalu bangkit untuk menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Sedikit merasa heran karena ia hanya menemukan napasnya berhembus sendirian. Tidak ada napas si b******n? Apa begitu seorang aktor memperlakukan pelacurnya. Setelah puas menjadikannya jalang yang haus akan sentuhan kini si b******n itu dengan berengseknya menghilang. Dan haruskah Aurora menggerutu akan sifat berengsek Darren sekarang. Bodoh! Cklek Pintu terbuka tanpa sopan santun. M