Aurora tidak cukup mengerti dengan keadaan hatinya sekarang. Yang pasti ia cukup berdebar ketika Darren memuntahkan kata manis itu tepat di lubang telinganya. Mungkin ini salah. Pengakuan Darren juga salah. Takdir yang menyangkut di hati mereka juga salah. Tidak seharusnya Darren mengatakan kalimat itu. Kisah ini bermula dari keterpaksaan dan keegoisan semata. Bukan dari kebahagiaan yang di dasari atas nama cinta. Tetapi yang di sesali Aurora. Kenapa jantungnya harus berdebar? Mengoyak hatinya dengan sesuatu perasaan yang mustahil. Bahkan dalam alam mimpi sekalipun. "Kau tidak ingin menjawabnya?" Pertanyaan Darren. Bagaimana Aurora bisa menjawabnya selain membisu dengan keadaan tubuh di bawah kuasa laki-laki itu. Terkadang Aurora ingin menjerit kenapa Tuhan memberikan Aurora kekuatan