Pernah ada rasa, rasa yang teramat kuat, mungkin tak kan bisa hilang di ingatan, hanya saja rasa itu juga kadang bisa memudar. Entah karena alasan apa, yang pasti rasa Arya untuk seorang Nadia hilang begitu saja, dan kini hanya rasa sesal yang tersisa di hatinya, rasa sesal karena terperosok ego dan ambisinya. Arya sengaja bangkit dari duduknya, mengalihkan pandangannya pada keempat bayi dalam bok itu, karena ternyata semakin lama dia berbicara sama Nadia, maka semakin kentara rasa sakit yang turut Arya rasakan, karena terus di tampar dengan kenyataan jika ini adalah buah dari keegoisannya, tapi sepertinya Nadia juga tidak ingin menyerah begitu saja pada keputusan Arya untuk benar-benar membatalkan rencana pernikahan mereka yang sempat tertunda. Tidak. Dia ingin kembali menumbuhkan rasa d