Panik...

2324 Kata

Setelah selesai berbicara dengan Zafira lewat panggilan video, pagi itu Dewi hanya duduk dengan pandangan hampa, bahkan Dewi tidak menyentuh kopi yang bibik Sumi sudah buatkan untuknya. Pikiran Dewi seolah berada di tempat Zafira dan Arya, mendengarkan apa yang kiranya Arya coba jelaskan pada Zafira, atau sekedar menyimak apa dan bagaimana cara Arya meyakinkan Zafira untuk kembali padanya dan sungguh Dewi khawatir jika Arya malah akan kembali mengamuk atau memaksakan kehendaknya pada Zafira, hingga hubungan keduanya bukannya membaik malah semakin buruk. Dewi mengingat bagaimana Arya yang terpuruk saat kemarin tak bisa menemukan Zafira, dan saat ingatan Dewi tertuju pada hal itu, rasa takut semakin kental Dewi rasakan. "Oh Arya. Semoga kau benar-benar mampu mengendalikan emosi kamu, dan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN