*** Malam menjemput. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.45 malam. Naswa masih bermain ponsel. Sesekali ia melirik suaminya yang sejak tadi berada di meja kerja. Tentu dia tahu kalau Adam sudah menghabiskan banyak waktu sehingga tidak fokus dengan kewajiban utamanya di perusahaan. “Ada apa, Sayang? Kau butuh sesuatu?” tanya Adam yang tahu kalau sang istri berulang kali melirik ke arahnya. “Tidak. Aku lapar sekali. Kau tidak lapar?” Naswa berbalik tanya. Tidak peduli dengan halaman terakhir yang ia baca, Adam menjangkau ponselnya. Ia segera beranjak dari kursi dan menghampiri sang istri. “Aku juga lapar, Sayang. Mau makan apa? Biar aku hubungi koki,” tanya Adam lalu duduk di samping istrinya yang baru saja selesai mandi beberapa menit lalu. Naswa menghela napas panjang, “Apa saja yan

